Jakarta - Fakultas Kedokteran selama ini menjadi Fakultas dengan biaya kuliah yang paling mahal jika dibandingkan dengan fakultas lainnya. Sebagai contoh, di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, mahasiswa Fakultas Kedokteran harus mengeluarkan uang mencapai Rp13 juta untuk biaya kuliah per semesternya, kemudian Rp10 juta per semester untuk mahasiswa di Farmasi dan Teknik.
Namun mulai tahun ajar 2016, mahasiswa kedokteran Unpad dapat bernafas lega karena Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad berencana membebaskan biaya kuliah jenjang sarjana di Fakultas Kedokteran Unpad. “Nantinya biaya kuliah ditanggung bersama berbagai pihak yang membutuhkan tenaga dokter, misalnya pemerintah daerah dan rumah sakit,” ujar Tri.
Menurut Tri, pembebasan biaya kuliah mahasiswa kedokteran program S-1 tersebut telah dirancang sejak 2012. Selama ini, katanya, pihak rumah sakit terutama swasta, sangat diuntungkan.Tanpa berkontribusi terhadap biaya kuliah mahasiswa kedokteran, mereka tinggal menarik para lulusan Fakultas Kedokteran. "Dengan berani bayar sedikit lebih mahal dibanding rumah sakit lain, mereka dapat tenaga dokter," ujarnya.
Kondisi itu yang ingin diubah dengan cara mengajak pemerintah daerah dan rumah sakit untuk berinvestasi menghasilkan tenaga dokter. Adapun mahasiswa kedokteran yang berminat kuliah gratis itu tetap harus lolos Seleksi Nasional atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN atau SBMPTN). Nantinya, mahasiswa kedokteran harus tunduk pada persyaratan seperti penempatan kerja. "Semacam ikatan dinas, setelah lulus mereka langsung ditempatkan," katanya.
Mereka telah membuat pemetaan dokter serta tenaga medis lain yang dibutuhkan di tiap daerah. Dari data itu, mahasiswa kedokteran akan ditempatkan sesuai kebutuhan dan populasi warga. Unpad hanya akan menerima calon mahasiswa kedokteran yang menyetujui syarat penempatan di daerah tersebut.
Tri mengatakan cara tersebut sebagai solusi kurangnya tenaga kesehatan dan tidak meratanya tenaga kesehatan di daerah. Selain Fakultas Kedokteran, kelak secara bertahap Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ilmu Keperawatan juga diminta untuk menerapkan skema serupa. Kuota mahasiswa baru program S-1 Fakultas Kedokteran Unpad sebanyak 250 orang, dan 54 di antaranya merupakan kuota khusus untuk lulusan SMA sederajat di Jawa Barat.
Rendy Hendika | tempo.co
|