Jakarta - Umumnya malam hari digunakan untuk beristirahat alias tidur nyenyak. Nah, jika siklus ini justru digunakan untuk bekerja, wanita bisa jadi rentan kanker payudara.
Ya, sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Biology menuliskan bahwa wanita yang terlalu sering bekerja di luar jam kerja normal (umumnya pukul 9 pagi hingga 5 sore), memiliki peningkatan risiko terhadap kanker payudara.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja dengan shift malam cenderung memiliki risiko masalah kesehatan, termasuk kenaikan berat badan, diabetes, dan kanker. Namun studi baru-baru ini menegaskan bahwa gangguan pada ritme sirkadian mempercepat perkembangan masalah kesehatan tertentu, salah satunya kanker payudara pada wanita.
Dalam studi yang dilakukan pada tikus-tikus betina ini menemukan bahwa mengalami peningkatan risiko kanker payudara setelah sekitar 8 pekan mengalami gangguan irama sirkadian. Selain itu, mereka juga mengalami peningkatan berat badan 20 persen dibandingkan tikus dengan jadwal tidur normal.
"Kesimpulannya adalah bahwa perubahan terhadap jadwal bekerja dan tidur bisa menjadi faktor pendorong untuk pengembangan kanker payudara, kenaikan berat badan, dan masalah metabolik lainnya," kata peneliti senior Bert van der Horst dari Erasmus University Medical Center, seperti dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (24/7/2015).
Meskipun faktor lain mungkin terlibat, seperti rendahnya asupan vitamin D atau melatonin, namun jam kerja tubuh juga bisa menjadi faktor penyebab yang patut diperhitungkan. (ajg/up) |